Join The Charger 1000W

Hidup itu mirip colokan listrik: kadang longgar, kadang kencang, kadang malah percikan api keluar duluan baru nyala 🤭. Tapi dari situ aku belajar, setiap orang punya caranya sendiri buat tetap “menyala” meski kabelnya udah kusut.

Kalau tulisanku bisa bikin kamu senyum sebentar, itu artinya dayaku masih cukup buat nyalain lampu kecil di hati orang lain. Dan anehnya, setiap kali ada yang merasa tercerahkan, aku juga ikut merasa terang—kayak ada daya yang balik nyetrum ke sini lagi.

Jadi, mungkin ini bukan sekadar tulisan… tapi sebuah charger kecil, yang kerjaannya gantian: kadang aku ngisi kamu, kadang kamu yang bikin aku penuh lagi.

Karena sejatinya, energi itu memang nggak pernah berhenti muter. Kadang kita merasa habis-habisan, tapi justru di titik itu ada kejutan: ada orang lain yang datang diam-diam jadi sumber tenaga baru. Kayak stop kontak di pojok ruangan, kecil dan nggak kelihatan, tapi nyelamatin banget waktu kita butuh ngecas.

Dan lucunya, nggak semua nyala harus terang benderang. Ada kalanya cahaya redup lebih berguna: bikin tenang, bikin mata istirahat, bikin hati merasa aman. Jadi jangan minder kalau cuma bisa jadi “bohlam 5 watt”—asal tulus, tetap bisa bikin orang lain nggak jalan dalam gelap.

Kalau suatu saat hidupmu terasa gelap, ingat aja colokan ajaib ini: nggak selalu bikin terang ruangan, tapi bisa jadi sumber nyala kecil yang bikin langkahmu lebih ringan. Dan kalau lagi kebetulan terang, ya kasih balik sedikit sinar itu ke sini. Nggak perlu bentuknya besar—bahkan sekadar senyum yang nyasar ke layar, buatku itu udah setara genset cadangan. 🤭